Kimia dan Fisika
KIMIA
DAN FISIKA
A.
Pengertian
1. Fisika
Fisika
berasal dari bahasa Yunani yang berarti “alam”. Fisika adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari sifat dan gejala pada benda-benda di alam. Gejala-gejala ini
pada mulanya adalah apa yang dialami oleh indra kita, misalnya penglihatan
menemukan optika atau cahaya, pendengaran menemukan pelajaran tentang bunyi,
dan indra peraba yang dapat merasakan panas.
Fisika menjadi ilmu
pengetahuan yang mendasar, karena berhubungan dengan perilaku dan struktur
benda, khususnya benda mati. Menurut sejarah, fisika adalah bidang ilmu yang
tertua, karena dimulai dengan pengamatanpengamatan dari gerakan benda-benda
langit, bagaimana lintasannya, periodenya, usianya, dan lain-lain. Bidang ilmu
ini telah dimulai berabad-abad yang lalu, dan berkembang pada zaman Galileo dan
Newton. Galileo merumuskan hukum-hukum mengenai benda yang jatuh, sedangkan
Newton mempelajari gerak pada umumnya, termasuk gerak planet-planet pada sistem
tata surya. Gerak planet-planet dalam sistem tata surya dipelajari dalam
Fisika.
2. Kimia
Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang peristiwa atau fenomena yang terjadi dialam, lebih spesifiknya lagi mempelajari tentang materi dan perubahan yang menyertainya. Ilmu kimia seringkali dikatakan sebagai central sain karena pada disiplin ilmu apapun selalu berkaitan dengan kimia. Seorang ahli yang melakukan eksperimen tentang kimia dikatakan sebagai ilmuwan, dimana ilmuwan tersebut melakukan peneletian tentang perubahan materi dan perubahan yang menyertainya. Kimia dalam kehidupan kita Kimia dalam kehidupan sehari - hari ada dimana-mana, semua yang anda rasakan, anda cium, anda cicipi adalah kimia. Ketika kamu menangis terjadi reaksi kimia, ketika kamu laper terjadi reaksi kimia, sehingga mempelajari kimia sangat penting untuk mengetahui sebenarnya apa yang terjadi didunia ini.
Kebanyakan orang salah paham dengan kimia, hal ini perlu diluruskan. Mereka menganggap bahwa kimia hanya ada di labor, kimia hanya ada pada makanan berbahaya. Padahal para ahli meyakini bahwa segala sesuatu di Alam ini adalah kimia.
B.
Sifat
1. Fisika
Sifat
fisika adalah sifat suatu zat yang dapat diamati tanpa mengubah zat-zat
penyusun materi tersebut. Sifat fisika antara lain wujud zat, warna, bau, titik
leleh, titik didih, massa jenis, kekerasan, kelarutan, kekeruhan, kemagnetan,
dan kekentalan. Berikut ini pembahasan mengenai sifat-sifat fisika tersebut :
·
Wujud zat
Wujud
zat dibedakan atas zat padat, cair, dan gas. Zat tersebut dapat berubah dari
satu wujud ke wujud lain. Beberapa peristiwa perubahan yang kita kenal, yaitu :
menguap, mengembun, mencair, membeku, meyublim, dan mengkristal.
·
Warna
Setiap
benda memiliki warna yang berbeda-beda. Warna merupakan sifat fisika yang dapat
diamati secara langsung. Warna yang dimiliki suatu benda merupakan ciri
tersendiri yang
membedakan
antara zat satu dengan zat lain. Misal, susu berwarna putih, karbon berwarna
hitam, paku berwarna kelabu pudar dan lain–lain.
·
Kelarutan
Kelarutan
suatu zat dalam pelarut tertentu merupakan sifat fisika. Air merupakan zat pelarut
untuk zat-zat terlarut. Tidak semua zat dapat larut dalam zat pelarut. Misal,
garam dapat larut dalam air, tetapi kopi tidak dapat larut dalam air.
·
Daya hantar listrik
Daya
hantar listrik merupakan sifat fisika. Benda yang dapat menghantarkan listrik
dengan baik disebut konduktor, sedangkan benda yang tidak dapat menghantarkan
listrik disebut isolator. Benda logam pada umumnya dapat menghantarkan listrik.
Daya hantar listrik pada suatu zat dapat diamati dari gejala yang
ditimbulkannya. Misal, tembaga dihubungkan dengan sumber tegangan dan sebuah
lampu. Akibat yang dapat diamati adalah lampu dapat menyala.
·
Kemagnetan
Berdasarkan
sifat kemagnetan, benda digolongkan menjadi dua yaitu benda magnetik dan benda
non magnetik. Benda magnetik adalah benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet,
sedangkan benda non magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet.
·
Titik Didih
Titik
didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih.
·
Titik Leleh
Titik
leleh merupakan suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair.
2. Kimia
Pengertian dari sifat kimia adalah sifat-sifat yang ada
hubungannya dengan interaksi antara zat yang satu dengan yang lainnya. Sifat
kima juga berhubungan dengan pembentukan zat baru dan didasarkan pada
pengamatan serta pengukuran terhadap perubahan kimia. Sifat kimia dibagi
menjadi empat bagian, yaitu :
1. Kestabilan
Kestabilan adalah sifat zat terhadap mudah tidaknya terurai
oleh pengaruh panas atau listrik. Contoh :
Pada suhu kamar, air bersifat stabil sebagai molekul H2O. Saat H20 di elektrolisis
dengan adanya arus listrik, akan terurai menjadi gas hidrogen (H2) dan gas oksigen (O2).
2. Kereaktifan
Kereaktifan adalah mudah tidaknya suatu zat bereaksi dengan
zat lain. Contoh : besi mudah sekali bereaksi dengan oksigen di udara dan air yang
menyebabkan terjadinya karat.
3. Daya ionisasi
Daya ionisasi adalah mudah tidaknya suatu zat mengalami
ionisasi menjadi partikel-partikel bermuatan listrik saat dilarutkan dalam air.
Contoh :
Garam dapur dan gula pasir dapat dibedakan daya ionisasi ketika
dilarutkan dalam air. Garam dapur (NaCl) ketika dilarutkan dalam air akan mudah
terionisasi menjadi ion Na+ dan ion Cl-, sedangkan gula pasir atau sukrosa (C12H22O11) tidak mengalami
ionisasi.
Ionisasi yaitu suatu proses untuk menghasilkan ion, ion merupakan
atom atau gugus atom yang telah kehilangan suhu atau beberapa elektronnya
sehingga menjadi bermuatan positif (kation), atau memperoleh satu atau beberapa
elektron sehingga bermuatan negatif (anion).
Terjadinya ionisasi dapat dibuktikan dengan daya hantar arus
listrik. Larutan garam dapur dapat menghantarkan arus listrik karena ion
positif dan ion negaratif dari NaCl tersebut bermuatan listrik dan bergerak
bebas sehingga lampu menyala. Sementara itu sukrosa atau gula pasir tidak
terionisasi sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik dan lampu tidak
menyala.
4. Keterbakaran
Keterbakaran yaitu dapat tidaknya suatu zat terbakar.
Contoh, air dan bensi sama-sama merupakan zat yang berwujud cair. Akan tetapi
kedua zat tersebut dapat dibedakan dari bau dan sifat keterbakarannya. Bau
bensi sanga khas, sedangkan air cenderung tidak berbau. Bensi mudah terbakar di
udara apabila terkena api, sedangan air tidak dapat terbakar bahkan sebaliknya
malah memadamkan api.
C.
Perubahan
1.
Fisika
Perubahan Fisika adalah
perubahan zat yang tidak menghasilkan zat baru dan bersifat sementara. Contoh:
es mencair, lilin meleleh, pelarutan gula dalam air, dan lain-lain.
Ciri-Ciri Perubahan Fisika:
- Perubahan zat hanya terjadi pada wujudnya, tetapi tidak pada sifatnya
- Zat hasil perubahan fisika dapat dikembalikan ke bentuk semula
- Sifat zat yang dimiliki sebelum dan sesudah perubahan sama.
Ciri-Ciri Perubahan Fisika:
- Perubahan zat hanya terjadi pada wujudnya, tetapi tidak pada sifatnya
- Zat hasil perubahan fisika dapat dikembalikan ke bentuk semula
- Sifat zat yang dimiliki sebelum dan sesudah perubahan sama.
1. Perubahan
Fisika yang berupa perubahan wujud zat. Perubahan wujud zat karena pengaruh
perubahan suhu/temperatur lingkungan.
2. Perubahan Fisika yang berupa
perubahan ukuran suatu zat.
Materi yang berukuran besar dapat diperkecil dengan cara mekanik, seperti dipecah, dipotong, digiling, dll. Contoh: biji kopi ditumbuk menjadi serbuk kopi dan beras ditumbuk menjadi tepung beras.
Materi yang berukuran besar dapat diperkecil dengan cara mekanik, seperti dipecah, dipotong, digiling, dll. Contoh: biji kopi ditumbuk menjadi serbuk kopi dan beras ditumbuk menjadi tepung beras.
3. Perubahan Fisika yang berupa
perubahan volume
Perubahan volume yang disebabkan oleh penyusutan materi karena didinginkan atau pemuaian materi karena dipanaskan. Contoh: proses pemuaian rel kereta api di siang hari karena panas dan penyusutan karena dingin.
Perubahan volume yang disebabkan oleh penyusutan materi karena didinginkan atau pemuaian materi karena dipanaskan. Contoh: proses pemuaian rel kereta api di siang hari karena panas dan penyusutan karena dingin.
4. Perubahan Fisika yang berupa
perubahan bentuk zat.
Perubahan bentuk materi dapat terjadi jika
dipukul, diremas, atau menggunakan alat bantu seperti mesin. Contoh: kayu yang
berasal dari pohon dapat diubah bentuknya menjadi meja, kursi dan lemari dengan
menggunakan alat seperti pahat, gergaji atau palu, Tanah liat dapat diubah
menjadi hiasan didalam rumah, seperti guci, vas bunga, dll.
2.
Kimia
Perubahan
Kimia adalah perubahan suatu zat yang terjadi karena reaksi kimia sehingga
menghasilkan suatu zat baru. Contoh: kertas dibakar menjadi abu, peristiwa
perkaratan besi, dll.
Ciri-Ciri Perubahan Kimia
- Terjadi perubahan susunan molekul
- Terbentuk zat baru dengan sifat zat yang berbeda dengan sifat penyusunnya
- Perubahan zat bersifat irreversibel (tidak dapat kembali ke bentuk semula).
Ciri-Ciri Perubahan Kimia
- Terjadi perubahan susunan molekul
- Terbentuk zat baru dengan sifat zat yang berbeda dengan sifat penyusunnya
- Perubahan zat bersifat irreversibel (tidak dapat kembali ke bentuk semula).
1. Perubahan kimia yang menghasilkan
perubahan suhu
Proses Perubahan suhu dibagi menjadi dua, yaitu:
- Reaksi Eksoterm, yaitu reaksi kimia yang menghasilkan energi panas (kalor) sehingga meningkatkan suhu lingkungan. Contoh: proses pembakaran petasan, pembuatan api unggun
- Reaksi endoterm, yaitu reaksi kimia yang memerlukan (menyerap) energi panas sehingga menimbulkan efek dingin pada lingkungan. Contoh: garam dapur (NaCl) yang dilarutkan dalam air.
2. Perubahan Kimia yang menghasilkan perubahan warna
Terjadinya perbedaan warna antara sebelum dan sesudah reaksi pada zat-zat yang bereaksi juga menunjukan adanya perubahan kimia. Contoh: perubahan warna pada kertas lakmus, kertas lakmus biru saat dicelupkan ke larutan asam akan berubah menjadi merah, sedangkan kertas lakmus merah saat dicelupkan ke dalam larutan basa akan berubah menjadi biru.
3. Perubahan kimia yang dapat menghasilkan gas
Terbentuknya gas pada proses reaksi adalah salah satu indikator perubahan kimia. Contoh: logam seng (Zn) yang direaksikan dengan larutan asam sulfat (H2SO4) akan terbentuk seng sulfat (ZnSO4) dan sejumlah gelembung-gelembung gas hidrogen.
4. Perubahan kimia yang dapat menghasilkan endapan
produk dari zat-zat yang bereaksi jik terbentuk endapan maka termasuk perubahan kimia. Contoh: perak nitrat (AgNO3) dicampur dengan natrium klorida (NaCl) menghasilkan natrium nitrat (NaNO3) dan endapan berwarna putih perak klorida (AgCl).
Proses Perubahan suhu dibagi menjadi dua, yaitu:
- Reaksi Eksoterm, yaitu reaksi kimia yang menghasilkan energi panas (kalor) sehingga meningkatkan suhu lingkungan. Contoh: proses pembakaran petasan, pembuatan api unggun
- Reaksi endoterm, yaitu reaksi kimia yang memerlukan (menyerap) energi panas sehingga menimbulkan efek dingin pada lingkungan. Contoh: garam dapur (NaCl) yang dilarutkan dalam air.
2. Perubahan Kimia yang menghasilkan perubahan warna
Terjadinya perbedaan warna antara sebelum dan sesudah reaksi pada zat-zat yang bereaksi juga menunjukan adanya perubahan kimia. Contoh: perubahan warna pada kertas lakmus, kertas lakmus biru saat dicelupkan ke larutan asam akan berubah menjadi merah, sedangkan kertas lakmus merah saat dicelupkan ke dalam larutan basa akan berubah menjadi biru.
3. Perubahan kimia yang dapat menghasilkan gas
Terbentuknya gas pada proses reaksi adalah salah satu indikator perubahan kimia. Contoh: logam seng (Zn) yang direaksikan dengan larutan asam sulfat (H2SO4) akan terbentuk seng sulfat (ZnSO4) dan sejumlah gelembung-gelembung gas hidrogen.
4. Perubahan kimia yang dapat menghasilkan endapan
produk dari zat-zat yang bereaksi jik terbentuk endapan maka termasuk perubahan kimia. Contoh: perak nitrat (AgNO3) dicampur dengan natrium klorida (NaCl) menghasilkan natrium nitrat (NaNO3) dan endapan berwarna putih perak klorida (AgCl).
D. Klasifikasi
Dalam
ilmu kimia, pengetahuan mengenai klasifikasi materi dan perubahan materi sangat diperlukan
untuk menentukan bagaimana skema peruban dan reaksi yang terjadi pada suatu
materi/zat.Setiap materi dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yaitu
campuran zat dan zat murni.
Zat campuran merupakan kombinasi fisik dari dua materi
atau lebih. Contohnya tanah merupakan campuran dari pasir, lumpur dan humus
dedaunan. Zat campuran yang tercampur secara merata dan sukar dipisahkan
disebut sebagai campuran homogen, sedangkan yang dapat dengan mudah
dipisahkan, disebut heterogen. Zat murni merupakan zat yang memilki komposisi
tunggal, tidak bercampur dengan zat lain. Contohnya sebatang besi merupakan
satu materi murni.
Zat
murni yang berasal dari satu unsur kimia disebut elemen/unsur kimia,
sedangkan zat murni yang merupakan gabungan hasil reaksi dua unsur
disebut senyawa kimia.
Contoh
unsur kimia : Tembaga(Cu), emas(Au), Hidrogen(H2), gas Helium(He), gas
Nitrogen(N2).
Contoh
senyawa kimia : Air(H2O), Metana(CH4), Propana(C3H8) dll
E.
Penemuan Unsur
atau Senyawa terbaru yang berguna bagi Kehidupan Manusia atau Mahluk Hidup
Penemuan yang ditemukan
di Perancis, Prof
Dr Ciptadi berhasil menemukan senyawa kimia baru yaitu senyawa
1,3-oxaphospholes. Dijelaskannya, senyawa 1,3-oxaphospholes yang ditemukannya
itu, terindikasi sebagai senyawa yang bermanfaat untuk antibiotik dan
pestisida. Senyawa itu dibuat dari unsur phosphorus. “Saat berada studi di
Perancis, saya menemukan 40 senyawa oxaphospholes dan derivat-derivatnya
(turunannya),” katanya.
Dari 40 senyawa baru tersebut 30 di antaranya sudah dikirim ke Bayern Jerman,
sebuah lembaga farmasi yang ada di Jerman.Sementara 10 senyawa baru lainnya
masih dikembangkan oleh mahasiswa program doktor (S3) di ENSCM Montapellier II
Perancis. Penemuan senyawa baru olehnya itu diharapkan dapat dipatenkan
bersama-sama dengan Prof Dr Cristau, seorang guru besar asal Perancis selaku
dosen pembimbing saat melakukan penelitian di laboraorium universitas tersebut.
Berdasarkan keterangan guru besar bidang biokimia/kimia organik Unpar tersebut,
penemuan tersebut cukup membanggakan bangsa Indonesia, karena jarang
terdapat mahasiswa Indonesia menemukan senyawa baru di perguruan tinggi itu.
Oleh karena itu, ketika diumumkan penemuan tersebut, Duta Besar Indonesia untuk
Perancis ikut menghadiri dan mengucapkan selamat atas penemuan tersebut.
Pengembangan penelitian ini masih terus dilakukan bekerjasama dengan
laboratorium kimia organik ENSCM Universite Montpellier II Perancis. Penemuan
senyawa-senyawa baru tersebut sebagian sudah diseminarkan di berbagai negara di
Eropa dan Asia seperti Perancis, Inggris, Jerman, dan Jepang.
Sebagian juga sudah dipublikasikan pada jurnal internasional, seperti Acta
Crystallographica, European Jounal of Organik Chemistry, Journal of
Organometallic Chemistry, Phosphorus Sulfur and Silicon, katanya. Ia menemukan
senyawa itu saat ia mengambil program doktor (S3) kimia biomolekul di ENSCM
Universite Montapellier II, Perancis. Ilmuwan Di Swedia menemukan Senyawa Kimia
Baru Stockholm – Tabel
kima periodik yang berisi 117 unsur kimia akan memiliki anggota baru.
Ilmuwan mengkonfirmasikan penemuan baru tersebut. Para peneliti dari
Universitas Lund di Swedia menemukan unsur itu dengan menumbukkan satu unsur,
kalsium ke dalam atom lain,
americium. Unsur baru dengan cepat terbentuk dalam cipratan radiasi. Dalam
laporan CNN, Kamis (29/8), unsur baru tersebut memiliki 115 proton di pusatnya.
Hal itu memberi nomor atom ke 115 dalam tabel periodik, daftar semua unsur yang
dikenal selama ini.
Kelompok ilmuwan Swedia merupakan yang kedua dalam menciptakan unsur kimia.
Sekelompok ilmuwan Rusia mengumpulkan atom dari jenis yang sama pada 2004.
Namun, percobaan baru menguatkan hasil sebelumnya dan mengukuhkan keberadaan
atom 115
tersebut. Meski demikian, hal itu tidak berarti akan membuat unsur 115 berada
di tabel periodik.
Penemuan tersebut masih harus disetujui oleh sebuah komite yang terdiri dari
anggota Internasional Union of Pure dan Applied Chemistry serta International
Union of Pure and
Pallied Physics.
Kelompok tersebut
bekerja dalam menentukan apakah bukti tersebut sudah cukup untuk membuktikan
perlu adanya elemen baru. Dalam kimia semakin banyak proton atom yang
dimiliki, maka semakin tinggi angka pada tabel periodik. Dengan 115 proton,
unsur baru tersebut berada diantara unsur super berat. Untuk perbandingan, atom
timbal hanya memiliki 82
proton, emas memiliki 79 proton. Namun, unsur tersebut tidak dapat ditemukan
dalam bongkahan asli. Elemen dengan nomor tertinggi di tabel periodik
yang bisa terbentuk dengan sendirinya adalah uranium dengan 92 proton di
pusatnya. Hanya saja, sejumlah plutonium dan neptunium juga dapat ditemukan
terbentuk secara alami.
“Semua elemen dengan jumlah proton lebih banyak diciptakan dari reaksi nuklir,”
ujar Pusat
Hemholtz untuk penelitian Ion Berat di Jerman, tempat dimana ilmuwan Swedia
membuat unsur 115.
Sumber :
http://www.kitapunya.net/2015/07/sifat-fisika-dan-sifat-kimia.html
http://www.indonesiacerdas.web.id/2012/06/sifat-fisika-dan-sifat-kimia.html
http://www.guruipa.com/2016/06/pengertian-serta-contoh-sifat-perubahan-fisika-dan-sifat-perubahan-kimia.html
http://www.aktifbelajar.com/2015/11/pengertian-ciri-ciri-dan-contoh.html
Komentar
Posting Komentar