Kenapa Financial Anxiety Bisa Bikin KIta Capek Mental?
|
| Photo by Nik on Unsplash |
Siapa nih yang udah mulai deg-degan tiap masuk minggu gajian?
cek rekening,
cek e-mail,
cek mutasi bank,
padahal cuma mau lihat apakah saldo masih aman atau ada cicilan yang tiba-tiba nongol.
Kalau kamu sering ngerasain hal itu, mungkin itu financial anxiety. Fenomena ini bikin kondisi pikiran kita terus membayangkan uang akan “hilang,” anggaran bakal jebol, atau status finansial tiba-tiba kacau.
Masalahnya, semua itu sering kali cuma ada di kepala. Kalau dibiarkan, financial anxiety bisa bikin kamu capek duluan sebelum akhir bulan.
Nah, artikel ini akan bahas kenapa kecemasan ini muncul, apa dampaknya, dan gimana cara praktis buat mengatasinya biar hidup (dan dompet) terasa lebih ringan.
Yuk, lanjut baca 👇
Kenapa Financial Anxiety Bakal Bikin Kita Capek Mental?
|
| Photo by Towfiqu barbhuiya on Unsplash |
Financial anxiety bukan sekadar takut kekurangan uang. Itu akan muncul ketika kita terlalu sering memikirkan “apa yang akan salah,” bahkan sebelum hal itu terjadi.
Gen Z hidup di tengah ekonomi yang tidak pasti, harga kebutuhan yang naik terus, dan standar gaya hidup di media sosial yang terasa makin tinggi. Kombinasi ini bikin otak bekerja ekstra hanya untuk memikirkan uang.
Di tahap ini, pikiran kamu masuk ke mode overthinking finansial:
“Cukup nggak ya buat seminggu lagi?”
“Kalau tiba-tiba ada pengeluaran darurat gimana?”
“Teman-teman masih nongkrong, kok aku enggak?”
Hal-hal yang bikin cemas ini lama-lama bakas menguras energimu.
Penelitian dari Jawahar, Mohammed, & Schreurs (2022) bilang financial anxiety meningkatkan rasa lelah emosional yang terjadi akibat kekhawatiran finansial yang berulang.
Makanya, meski pengeluaran belum banyak, mental sudah capek duluan. Apa yang bakal terjadi kalau kita cemas sama finansial kita terus-menerus?
Dampak Kecemasan Finansial di Kehidupan Sehari-hari
"Kecemasan finansial seringkali terasa seperti, kabut nggak kelihatan, tapi bikin semua hal di sekitar kita terasa berat"
Kalau financial anxiety udah hadir, kita bakal gampang buat:
- Overthinking ke hal-hal kecil,
- Merasa bersalah kalau kasih self-reward,
- Mulai tolak ajakan hangout, takut loss-budget
Sebenarnya, financial anxiety tuh teman dekat dari money trauma. Pengalaman masa lalu yang negatif mengenai topik uang atau kondisi finansial bikin kita khawatir berlebihan sama kondisi keuangan kita, walaupun udah stabil secara ekonomi saat ini.
Lalu, gimana cara kita biar terhindar sama financial anxiety?
Cara Sembuh dari Financial Anxiety
1. Mulai dari mencatat, bukan menghakimi diri sendiri
Catat pengeluaran murni untuk melihat pengeluaranmu, bukan value diri kamu seutuhnya. Ini bankal bantu kamu buat ambil kontrol penuh sebelum mengambil keputusan finansial.
2. Bangun emergency fund pelan-pelan
Bangun dana darurat bakal kasih kamu rasa aman secara psikologis. Kamu bisa mulai dari 5%–10% penghasilan, mulai dari nominal terkecil dan kamu mampu.
3. Terapkan emotional budgeting
Metode budgeting yang mempertimbangkan emosi, bukan sekadar angka. Cara ini membantu mengurangi rasa takut dan membuat pengelolaan uang terasa lebih manusiawi.
4. Beri diri sendiri ruang untuk istirahat dari hal terkait sama finansial kamu
Setiap jam terus mikirin uang itu melelahkan. Coba buat “financial worry hour”, itu tuh waktu khusus buat mengecek budget, sisanya cari kegiatan tanpa unsur finansial yaa
Baca juga 5 Cara Bangun Emergency Fund Buat Gen Z
Jadi...
Kenapa financial anxiety bikin kita capek bahkan sebelum akhir bulan datang?
Karena otak bekerja terlalu keras menghadapi ketidakpastian. Kita takut kekurangan, takut salah langkah, dan takut dianggap “tidak cukup” oleh lingkungan.
Kabar baiknya tuh kamu bisa pelan-pelan keluar dari lingkaran ini..
Mulai dari hal sederhana kayak, mencatat, membangun dana darurat, dan memahami emosi seputar uang yang pelan tapi pasti akan buat hidup terasa lebih ringan.
Ingat, kamu manusia. Boleh kok pelan-pelan.
Sumber:
Jawahar, I. M., Mohammed, Z. J., & Schreurs, B. (2022). Effects of financial anxiety and employability on emotional exhaustion and performance. Journal of Vocational Behavior, 137, 103761.