Pernah nggak sih kamu merasa cemas banget padahal cuma periksa gigi?
Mulai dari rumah, sampai ruang tunggu, kamu sudah deg-degan duluan. Suara seperti bor dari ruangan sebelah bikin ingin kabur, dan aroma khas klinik gigi justru bikin mual, bukan tenang.
Rasa takut ke dokter gigi bukan hal sepele. Banyak orang dewasa yang menghindari, bisa dari pengalaman buruk di masa kecil, ketakutan akan rasa sakit, atau bahkan karena rasa tidak nyaman saat berada di ruang praktik.
Tenang, kamu nggak sendiri.
Aku pun pernah mengalami hal serupa sampai penasaran apakah ketakutan itu bisa dijelaskan secara ilmiah, ternyata bisa. Namanya itu Dental Anxiety!
Nah, artikel ini bakal bahas pengalaman rasa takut ke dokter gigi, apa itu dental anxiety menurut psikologi, dan gimana cara mengatasinya.
Yuk, kita kenali dan atasi bareng-bareng!
Sapu Tangan Penyelamatku Setiap Ke Dokter Gigi
Sewaktu kecil, setiap kali ke dokter gigi, aku punya satu "ritual" yaitu, bawa sapu tangan panjang.
Kenapa?
Karena setiap melihat alat-alat dokter gigi, aku langsung panik dan takut duluan. Bahkan sebelum tindakan dimulai. Jadi, aku memilih untuk menutupi mata sepanjang prosedur, entah itu cabut gigi atau pembersihan. Pokoknya jangan sampai lihat!
Aku penasaran, kenapa hal itu bisa terjadi?
Apa sih alasannya?
Apakah bisa dijelaskan secara ilmiah?
Ternyata ada!
Setelah bertahun-tahun, aku akhirnya tahu bahwa ini bukan sekadar "lebay" atau "manja". Ada penjelasan psikologis yang nyata, yaitu Dental Anxiety.
Apa Itu Dental Anxiety Menurut Psikologi?
Dental anxiety adalah bentuk kecemasan atau ketakutan berlebihan terhadap prosedur perawatan gigi. Ini bisa terjadi jauh sebelum tindakan dilakukan, bahkan hanya dari membayangkannya saja.
Berdasarkan pengalaman yang sudah diceritakan di atas, bisa terjadi karena rasa takut yang dipelajari melalui pengalaman atau dalam Psikologi disebut dengan istilah ‘Classical Conditioning’
Apa itu maksudnya ‘dipelajari dari pengalaman’?
Nah, misalnya, pernah merasakan sakit waktu periksa gigi, lalu setiap kali ke dokter gigi, udah bisa merasakan sakitnya padahal belum ada tindakan apa-apa. Karena otak secara otomatis menghubungkan dengan rasa sakit yang pernah dialami sebelumnya.
Berdasarkan pengalamanku itu terjadi di masa kanak-kanak, apakah kalau orang dewasa sudah gak mengalami Dental Anxiety? Eits.. belum tentu!
Yuk, bahas!
Mengapa Orang Dewasa Masih Mengalami Dental Anxiety?
Kita cenderung berpikir bahwa takut ke dokter gigi cuma terjadi pada anak-anak. Padahal, orang dewasa juga sangat rentan mengalami dental anxiety, terutama jika:
- Pernah mengalami kejadian tidak menyenangkan di masa kecil terkait dokter gigi
- Tidak punya pengalaman positif dengan dokter gigi saat dewasa
- Merasa kehilangan kontrol saat dirawat
- Malu karena kondisi gigi yang buruk
- Takut dihakimi oleh dokter atau tenaga medis
Faktanya, sebuah studi oleh
Armfield, Spencer & Stewart (2006) menemukan kalau
sekitar 16% orang dewasa memiliki tingkat kecemasan sedang hingga tinggi sama perawatan gigi.
Jadi, Dental Anxiety ini bisa terjadi pada masa kanak-kanak hingga masa dewasa. Kalau segala usia bisa punya potensi untuk mengalaminya, bagaimana cara mengatasi nya ya?
Cara Mengatasi Dental Anxiety
1. Notice sama Pemicu nya
Cari tahu, apakah kamu takut karena alatnya, suasana ruangannya, atau pengalaman buruk di masa lalu.
2. Relaks, Tarik Napas, Buang
Coba buat badanmu relaks dan senyaman mungkin di kursi atau tempat kamu berada saat menunggu giliran. Kemudian perlahan tarik napas, tahan sambil hitung 1-4, lalu buang melalui mulutmu. Kamu bisa lakukan sebelum perawatan gigi atau ketika lagi dalam perjalanan.
3. Kasih Tahu ke Orang Terdekat atau Dokter Gigi mu
Kamu boleh banget kasih tahu dokter gigimu, atau minta tolong rekan yang temenin ke dokter gigi untuk sampaikan keadaanmu. Karena dokter gigi yang profesional akan mengerti dan memberikan pendekatan lebih pelan dan suportif.
4. Ajak Temen, Jangan Sendirian
Kehadiran teman, keluarga, atau orang yang kamu percayai bisa membantu meredakan rasa cemas, terutama saat menunggu giliran.
5. Pilih Klinik yang Paham Dental Anxiety
Banyak klinik sekarang memiliki pendekatan khusus, seperti musik tenang, pencahayaan lembut, atau bahkan sedasi ringan (bius sadar).
6. Pertimbangkan Bantuan Profesional
Jika rasa cemas sudah sangat mengganggu, kamu bisa hubungi profesional atau minta tolong rekanmu untuk melakukannya untukmu. Jangan sungkan yaa..
Kapan Harus Ke Klinik atau Dokter Spesialis Dental Anxiety?
Kalau kamu:
- Sering membatalkan janji dokter gigi di menit terakhir
- Merasa panik atau ingin menangis saat menunggu giliran
- Menghindari periksa gigi bertahun-tahun karena rasa takut
- Sampai mengalami gangguan tidur atau mual sebelum hari H
…maka sudah saatnya mencari bantuan profesional. Kamu bisa:
- Cari klinik gigi yang menyediakan sedasi atau perawatan minimal invasif
- Pilih dokter gigi yang sabar dan memiliki pendekatan psikologis
- Konsultasikan dengan psikolog atau psikiater jika anxiety sudah mengganggu kehidupan sehari-hari
Kamu Nggak Sendiri, dan Solusinya Ada
Takut ke dokter gigi bukanlah kelemahan. Banyak orang dewasa mengalaminya, dan rasa takut itu valid. Namun, jangan biarkan Dental Anxiety itu merusak kesehatan gigimu.
Mulai dari memahami penyebabnya dan mencari solusi yang tepat, kamu bisa melewati rasa cemas itu sedikit demi sedikit.
Ingat, kamu berhak mendapatkan perawatan yang tidak hanya menyembuhkan gigi, sembari menjaga kenyamanan mentalmu.
Kalau kamu pernah punya pengalaman serupa atau ''ritual" sebelum mulai ke dokter gigi.
Yuk share di kolom komentar. Siapa tahu bisa saling bantu. 😊