Manusia dan Keindahan
MANUSIA
DAN KEINDAHAN
A. Pengertian Keindahan
Keindahan bersifat universal, artinya keindahan yang
tak terikat oleh selera perorangan, waktu, tempat atau daerah tertentu,
bersifat menyeluruh. Segala sesuatu yang mempunyai sifat indah antara lain
segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan segala anggota tubuhnya dan
lain sebagainya. Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari kata “bellum”
Akar katanya adalah “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan
dengan kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan Spanyol ”beloo”.
Dalam arti luas meliputi keindahan hasil seni, alam,
moral dan intelektual. Dan dalam arti estetik keindahan mencakup pengalaman
estetik seseorang dalam hubunganya dengan hubunganya dengan segala sesuatu yang
diserapnya. Sedangkan dalam arti terbatas keindahan sangat berkaitan dengan
keindahan bentuk dan warna.
Laurence M.
gould mengutip pendapatnya
coleritge dalam wukmir dan gopinatha (1981;43) sebagai berikut; ‘’keindahan
adalah kesatuan dan keanekaan’’.jika melihat adalah kasatuan, maka mungkin yang
dimaksud adalah pengamatan,perasaan,pemikiran, dan penginderaan pandangan serta
sasaran tujuan, kepada obye yang dikatakan indah.
Sesungguhnya keindahan itu memang merupakan suatu
persoalan filsafati yang jawabannya beraneka ragam. Jadi keindahan pada
dasarnya adalah sejumlah kwalita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal.
Kwalita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan
(harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan perlawanan
(contrast).
Keindahan
dibedakan menjadi 2 , yaitu :
1.
Keindahan alami
Keindahan diluar campur tangan manusia, misalnya
keindahan sang surya menjelangsenja terbenam di ufuk barat, indahnya kemilau
air laut tersentuh cahaya bulan purnama di malam hari, kemilau titi-titik embun
dipagi hari dan lain – lain. karena keindahan alami adalah keindahan ciptaan
maha pencipta,maka kemampuan manusia terbatas pada mengagumi sempanjang ia
masih mengakui kebesaran dan keagungan maha cipta.
Keindahan alami tak dapat dipoles karena esensi
;’’indah’’ terlatak didalam keindahan iti sendiri bukan diluarnya.itulah
sebabnya keindahan alami hanya terjangkau oleh kepekaan rasa yang mendalam, tak
dapat dirubah dan berubah, kecuali oleh sifat alaminya sendiri.
2.
Keindahan non alami
Keindahan yang ada dengan sengaja karena campur
tangan manusia. Dari keindahan alami ditransfer kadalam bentuk keindahan non
alami melalui kemampuan peniruan manusia. Dalam hal peniruan manusia itu,
selalu didukung oleh kekuatan imajinasi dan inspirasi, ketekunan, serta
kemampuan daya serap sehingga menghasilkan suatu karya yang dapat mengalihkan
wujud keindahan alami ke dalam kanvas (seni lukis),ritma-ritma dalam bentuk
lagu (seni suara), susunan kata puisi (seni sastra) dan sebagainya.
Walaupun tidak seasli keindahan alami yang
sebenarnya, namun kemampuan manusia (para seniman) mentrasfer keindahan alami
ke dalam berbagi wahana seni, hal itu telah berupakan suatu reduplikasi
kepuasan seni (the art of the reduplications pleasures) di dalam menghargai dan
mengagumi serta menghayati keindahan alami sesuai aslinya.
B.
Kaitan Manusia dan Keindahan
Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan
sehingga kia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan
dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan)
yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan
dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia
sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan
peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan,
bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan
dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati
keindahan.
Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan
merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai
yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Sesuatu
yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Karena itu hanya tiruan
lukisan Monalisa yang tidak indah, karena dasarnya tidak benar. Sudah tentu
kebenaran disini bukan kebenaran ilmu, melainkan kebenaran menurut konsep dalam
seni. Dalam seni, seni berusaha memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai
obyek yang diungkapkan.
Manusia yang menikmati keindahan berarti manusia
mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman keindahan biasanya bersifat terlihat
(visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang
tersebut. Konsep awal keindahan ialah alamiah. Konsep keindahan itu sendiri
sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti
pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan
mempunyai daya tarik yang selalu
bertambah, sedangkan yang tidak ada
unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Sama hal nya dengan seseorang
yang memiliki pemikiran unik terhadap keindahan, orang itu memiliki daya tarik
tersendiri, kreatif, dan unik menurut dirinya sendiri.
Pengungkapan
keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan
tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai
penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan
nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi
lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia,
martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara kodrati.
Ada
beberapa alasan mengapa manusia menciptakan keindahan, yaitu sebagai berikut:
1) Tata nilai yang telah usang
2) Kemerosotan Zaman
3) Penderitaan Manusia
4) Keagungan Tuhan
C.
Contoh Hubungan Manusia dan Keindahan
Ø Keindahan
Pulau Karimata Mulai Dipromosikan
Minggu,
18 Oktober 2015
SUKADANA,
KOMPAS.com - Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat mulai
mempromosikan Pulau Karimata sebagai wisata bahari sejak dua tahun terakhir
sebagai tujuan wisata di Indonesia.
"Maka
dengan kehadiran teman-teman jurnalis dari berbagai media, baik cetak dan
elektronik, baik lokal dan nasional, kami harapkan ikut membantu mempromosikan
keindahan pesona laut Pulau Karimata agar dikenal di dunia luar," kata
Bupati Kayong Utara, Hildi Hamid saat melepas keberangkatan Jurnalis Trip
Festival Karimata 2015, di Sukadana, Sabtu (17/10/2015).
Hildi
berharap kepada para jurnalis agar gencar mempromosikan keindahan laut Pulau
Karimata.
"Kami
mengucapkan terima kasih atas kedatangan rekan-rekan media karena sudah berani
datang ke Kayong Utara yang cukup banyak tantangannya, sehingga tidak membuat
surut untuk mengenalkannya," ungkap Hildi.
Menurut
dia, Kabupaten Kayong Utara sebagai kota pendidikan dan pariwisata, di mana
sekitar 70 persen kawasannya termasuk kawasan hutan lindung dan hutan
nasional. Tidak ada industri yang membuat
polusi besar di Kayong.
"Perjalanan
ke Pulau Karimata saat ini sudah bisa menggunakan kapal motor dengan waktu
tempuh sekitar 8 jam sehingga penuh tantangan. Saya sendiri selalu menikmati
dalam perjalanan ke sana," kata Hildi.
Dalam
kesempatan itu, Bupati Kayong Utara mengatakan, secara pribadi dirinya malu
kalau kegiatan saat ini disebut festival. Pasalnya belum ada fasilitas di sana,
yang ada hanya rumah bupati karena kondisi di sana termasuk suaka alam.
Menurut
Hildi, pihaknya sudah melakukan pemetaan untuk titik-titik snorkeling dan
penyelaman. "Kami masih butuh pembenaran bahwa titik-titik tersebut memang
bagus, sehingga kami undang rekan-rekan media untuk melihat secara langsung
keindahan pesona bawah laut Pulau Karimata," katanya.
Dalam
kesempatan itu, bupati berharap, hasil dari pengalaman teman-teman media
nantinya bisa menceritakan keindahan Pulau Karimata ke dunia luar sekaligus
sarana promosi untuk menuju Sail Karimata 2016.
"Apalagi
menurut teman-teman Pulau Karimata sudah dikenal luas, sehingga tidak sulit
untuk mempromosikannya," katanya.
Salah
satu penyelam dari Mapala Untan yang melakukan kegiatan pendataan di perairan
Karimata, Kalimantan Barat.
Pulau
Karimata memiliki luas sekitar 77.000 hektare yang berstatus Suaka Alam Laut
(SAL) ini memang menjanjikan keindahan bawah laut yang belum banyak dikenal
para pehobi kegiatan bawah laut di Indonesia.
Di
samping eksotisme taman lautnya, potensi "landscape" kepulauan yang
dihuni oleh lebih dari 1.400 jiwa ini pun menawarkan pesona yang tidak kalah
menawan.
Pulau
Karimata berada di selat perairan antara Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera.
Gugusannya terdiri dari dua pulau besar, yaitu Pulau Karimata dan Pulau Serutu,
serta beberapa pulau kecil nan memesona, di antaranya Pulau Kelumpang, Pulau
Buluh, Pulau Belian, Pulau Busung, Pulau Segunung, Pulau Genting, Pulau
Serungganing dan Pulau Kera.
"Keindahan
Karimata saat ini masih terbalut masalah klasik, yakni sulit dijangkau dan
mahal," tambah Hildi.
Kaitan manusia dengan keindahan terlihat jelas pada
artikel di atas, mengajak para awak media untuk datang dan meliput pesona
keindahan dari pulau karimata. Keindahan yang dimiliki pulau karimata kurang
mendapat perhatian dari masyarakat diluar daerah. Maka dari itu, pengelola
pulau karimata mulai mempromosikan keindahan pulau karimata untuk meningkatkan
aspek wisata dari pulau karimata.
Terlihat, bukan? Bahwa hubungan manusia dengan
keindahan sangat berkaitan atau bisa dibilang memiliki hubungan yang saling
menguntungkan. Pulau karimata menjadi objek wisata terkenal sehingga pulau
tersebut akan dikelola dengan baik atau bisa dikembangkan kevarah yang lebih
maju, sedangkan di sisi manusia akan mendapat rasa kenyamanan dan ketenangan
serta rasa relaksasi yang dibutuhkan oleh manusia itu sendiri.
Sumber :
http://travel.kompas.com/read/2015/10/18/092100727/Keindahan.Pulau.Karimata.Mulai.Dipromosikan
http://oebudhi.blogspot.co.id/2012/04/manusia-dan-keindahan.html
http://www.katailmu.com/2013/03/pengertian-keindahan.html
Komentar
Posting Komentar